Jumat, 17 Februari 2012

PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN LINGKUNGAN 6.1

Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
• Komponen hidup (biotik)
• Komponen tak hidup (abiotik)
Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

Bagaimana Ekosistem Bekerja?

Secara garis besar, cara kerja ekosistem bermula dari sinar matahari yang merupakan sumber energi utama. Setiap organisme pada ekosistem mempunyai peran sendiri-sendiri.

Peran-peran tersebut sebagai berikut:
a) Produsen, yang terdiri dari organisme-organisme berklorofil (mempunyai zat hijau daun) yang memanfaatkan sinar matahari untuk meeproduksi makanan. Makanan yang berupa daun-daunan, rumput, buah-buahan dan lainnya dimakan oleh konsumen, baik hewan ataupun manusia.
b) Konsumen, yaitu hewan dan manusia yang memakan produsen berupa tanaman-tanaman tersebut diatas, sambil memproduksi kotoran yang nantinya akan diurai dalam lingkungan abiotik.
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam (Konsumen II) --> musang (Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak).

c) Dekomposer adalah makhluk pengurai/pembusuk yang menguraikan bahan anorganik menjadi bahan organik. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem. Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan. Aktivitas pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang penting bagi fotosintesis.
Pernahkah kamu bayangkan bagaimana jika rumput di dunia tidak pernah ada yang memakannya, atau bagaimana jika tidak ada yang memakan nyamuk? Mengapa ya ikan hiu jumlahnya lebih sedikit dari ikan yang lainnya? Nah, disinilah ekosistem sangat berperan dalam menjaga keteraturan kehidupan. Sungguh Tuhan Maha Tahu dan Maha Kuasa, bukan?

Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Ekosistem

Sawah merupakan suatu komunitas karena disana terdapat berbagai populasi makhluk hidup yang saling berinteraksi. Tetapi, mengapa kadang-kadang sering terjadi serangan hama?
Dalam komunitas telah tersedia komponen yang saling berkaitan. Secara alami, kita mengetahui bahwa di sawah ada tikus, tetapi selain tikus juga ada ular. Dan tikus adalah salah satu makanan kesukaan ular. Di sawah ada wereng dan hama lainnya, tapi sebenarnya juga disana ada ikan, belut dan katak yang sangat menyukai wereng. Tahukah kamu bahwa ada ikan yang pandai menyuimpit serangga dengan air secara tepat? Jadi, jika keadaannya berlangsung dengan alamiah, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bukan?

Tetapi menurut pertimbangan manusia, hama yang ada pada tanaman padi akan mengurangi hasil panen, maka manusia mengusahakan untuk membasminya dengan menggunakan pestisida dan insektisida, agar hasil penen meningkat dengan pesat.
Tanpa disadari, ternyata musuh alami hama (ular, katak, belut, dan ikan) juga turut musnah karena pesrtisida ini. Mulailah terjadi perisitwa yang sama sekali tidak diharapkan petani, yaitu hilangnya musuh alami atau predator menyebabkan sisa-sisa hama yang tertinggal berkesempatan berkembang biak dengan cepat. Jumlah hama setelah disemprot akan lebih banyak dibandingkan sebelum disemprot pestisida. Mengapa? Apakah hama kebal pestisida?
Penggunaan pestisida oleh petani telah memutus mata rantai ekosistem. Terputusnya mata rantai ekosistem memberi kesempatan kepada mata rantai lainnya.
Keseimbangan ekosistem dapat terganggu jika komponen-komponen penyusunnya rusak atau bahkan hilang. Apakah yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem? Ya benar, selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia diantaranya penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara.


Hewan dan Manfaatnya

Sejak dahulu, manusia telah memanfaatkan hewan sebagai salah satu sumber penghidupan, baik sebagai makanan atau pakaian. Sebelum mengenal cara-cara menglah tanah sebagai lahan pertanian dan budi daya hewan, manusia hanya mengambil yang sudah disediakan oleh alam, dengan cara berburu.
Rusa untuk makanan & pakaian pemburunya terbuat dari kulit binatang
Rusa untuk makanan & pakaian pemburunya terbuat dari kulit binatang

Pakaian kebesaran Bangsa Indian
Pakaian kebesaran Bangsa Indian

Di wilayah tertentu, pakaian dari bulu binatang menjadi suatu keharusan, misalnya bangsa Eskimo, karena berdiam di daerah yang dingin.
Seiring perubahan zaman, berburu bukan lagi untuk kebutuhan, tapi sebagai kesenangan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan perburuan besar-besaran terhadap berbagai sumber daya alam, baik hewan maupun tumbuhan, misalnya kayu dan minyak bumi.
Tanpa mempedulikan keseimbangan ekosistem, banyak hewan yang diburu untuk menjadi piaraan maupun hanya diambil bagian tertentu dari tubuhnya. Apakah kamu pernah mendengar ada tas yang terbuat dari kulit buaya, ikat pinggang dari kulit ular, bahkan baju dari kulit harimau? Gading gajah dijadikan tuts piano, hulu keris, bahkan sekedar pajangan. Badak diambil culanya, dan beberapa hewan ditangkap untuk dipelihara demi kesenangan pribadi, misalnya cenderawasih, kakak tua, jalak bali dan orang utan.
Tas dari kulit

Hulu keris dari gading gajah
Gading gaja untuk pajangan













Tumbuhan dan Mafaatnya

Banyak sekali manfaat tumbuhan. Karena sangat bermanfaatnya, maka ada beberapa tumbuhan yang diincar sehingga terancam keberadaannya, diantaranya kayu cendana dan kayu jati.

Kayu jati memiliki kualitas tinggi karena seratnya yang halus dan bagus sehingga sangat disukai oleh para perancang bangunan. Kayu jati yang sudah tua tidak disukai rayap dan ngengat serta serangga lainnya, dan disukai para perajin karena mudah dikerjakan.


Kayu cendana berbau harum sehingga terkesan anggun, tidak murahan. Minyak atsiri yang berada dalam kayu cendana diambil untuk dibuat minyak wangi berkualitas tinggi.

Pelestarian Flora dan Fauna

Flora dan fauna adalah kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan sangat berguna bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi. Untuk melindungi binatang dan tanaman yang dirasa perlu dilindungi dari kerusakan maupun kepunahan, dapat dilakukan beberapa macam upaya manusia dengan Undang-Undang, yaitu seperti :
1. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau,          komodo,    tapir, orangutan, dan lain sebagainya.

2. Cagar Alam
Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya    yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.

3. Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari kerusakan. Contoh : hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya.

4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.

5. Taman Laut
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.

6. Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.



Sudah saatnya kita semua menyadari akan pentingnya menjaga ekosistem. Jika kekayaan alam diambil secara tidak terkendali, bagaimana nasib anak cucu kita? Ayo kita jaga lingkungan kita!

0 komentar:

Posting Komentar